Rabu, 26 Mei 2010

RS PersahabatanJangankan senyum, melihat ke arahku pun tidak. Kuucapkan selamat pagi padanya, dia hanya menjawab ya. sambil terus bermain HP yang mungkin lebih menarik daripada sekedar menengok kearah datangnya suara. Uhh.. apa aku salah nih. Rasanya tidak. Dia duduk di meja pendaftaran pasien UGD, dan aku berencana mendaftar untuk putriku yang membutuhkan pertolongan segera.

Jam 05.15 pagi, putriku kubawa ke UGD RS Persahabatan karena sejak malam hari suhu badannya 39,5 Celcius tidak kunjung reda. Setelah ku sapa ketiga kalinya, baru sang penjaga itu bilang, kalau pendaftaran diruang sebelah. Lahh…. terus tulisan tempat pendaftaran pasien itu untuk apa????

Di ruang pendaftaran pun tak jauh beda. Kulihat calon pasien didepanku juga kebingungan, dan si penjaga juga hanya duduk diam. entah mengantuk, entah memang malas melayani. Setelah saya menyapa, pak mau mendaftar, baru dia bangun untuk melayani calon pasien didepanku. Loh…gimana sih ini, bukannya penjaga menyapa duluan dengan kalimat basa-basi, bisa dibantu apa pak gitu. Terus kulihat pula keluarga calon pasien itu, mendorong sendiri troly (tempat tidur) bagi pasien darurat. Lahh… petugas rumah sakit pada kemana???

Seteleh mendaftar aku menuju ke ruang pemeriksaan bersama istri dan putriku. Weleh… ternyata orang yang duduk dimeja pendaftaran dan asyik bermain HP itu seorang dokter jaga. Dia pun bertanya dengan gaya yang kaku terkesan arogan. Ketika kutanya, kemungkinan kenapa suhu badan putriku tinggi dan tidak kunjung reda, dia hanya bilang, tes darah dulu.

Rasanya ingin kutonjok nih dokter. Udah jawabannya kaku, tidak bersahabat juga tidak mutu. Sudahlah, tak usah kulanjutkan ceritaku. pengalaman pagi itu, RS Persahabatan TIDAK BERSAHABAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar